West Wing

Saya baru saja membeli DVD berjudul West Wing. Ini adalah serial drama TV lama yang diproduksi pada tahun 1999-2002. Saya hanya kaget ada satu episode yang terlewat saat serial tersebut tayang di televisi Indonesia. Yang mengejutkan saya bukanlah betapa saya melewatkan episode itu, melainkan episode itu menceritakan tentang negara kita, Indonesia. Indonesia adalah negara besar. Kami memiliki luas wilayah Amerika Serikat. Kami memiliki 220 juta warga, empat teratas di dunia (setelah China, Amerika Serikat, dan India). Kami adalah negara terkaya dalam sumber daya alam di antara negara-negara lain di dunia. Kami memiliki banyak hal baik di negara kami. Namun bagi orang asing di luar negeri, Indonesia lebih dipandang sebagai negara teroris karena bom Bali 2001. Juga Presiden terlama kami dicap sebagai diktator pencuri uang paling banyak di dunia oleh StAr of United Nations.

Kembali ke topik, di episode West Wing itu, Indonesia kembali disalahpahami oleh Barat. Meski film tersebut bercerita tentang kegiatan “All The President’s Men” mewakili pemerintah Amerika Serikat, kami baru menyadari bahwa banyak disinformasi tentang negara kita telah menyebar. Episode ke 7 sendiri bertajuk “The State Dinner” dan tema utamanya adalah tentang kunjungan kenegaraan resmi presiden baru Indonesia ke Amerika Serikat. Tanggal tayang asli episode (Musim 1, Episode 7) adalah 10 November 1999.

Salah satu pernyataan yang dibuat dalam film tersebut adalah: “Tidak ada bahasa Indonesia. Negara kita punya 583 bahasa, tapi tidak ada bahasa Indonesia.”

Ayolah. Apa kalian gila? Bahasa Indonesia secara resmi disebut Bahasa Indonesia, dan sudah ada bahkan sebelum proklamasi kemerdekaan negara. Dinyatakan sebagai bahasa bangsa ketika Sumpah Pemuda dilaksanakan pada tahun 1928, sedangkan proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia berlangsung pada tahun 1945. Peristiwa ini penting bagi negara kita, karena dalam sejarah ratusan pemuda berkumpul dan mengadakan kongres. untuk memulai kesadaran baru sebagai negara merdeka. FYI, waktu itu negara kita masih di bawah penjajahan Belanda. Sejak itu, kami mempercepat perjuangan untuk mendirikan negara kami sendiri. Akar bahasanya sendiri berasal dari bahasa Melayu (bahasa Melayu) sebagai lingua franca para pedagang di sekitar Selat Malaka sejak masanya setara dengan abad pertengahan di seluruh Eropa. Sekadar menekankan, bahasa Melayu bukanlah bahasa Malaysia yang akan dibuat nanti. Bahasa Melayu masih digunakan oleh masyarakat kita di Provinsi Riau dan sekitarnya. Ada sebuah kerajaan besar bernama Sriwijaya yang merupakan pusat keunggulan pembelajaran agama Buddha di dunia yang telah didirikan di salah satu kota besar kita bernama Swarna Bhumi (sekarang Palembang) di pulau Sumatera. Kerajaan Sriwijaya didirikan pada abad ke-5 hingga abad ke-10. Bahasa Melayu adalah salah satu bahasa resmi mereka di zaman kuno.

Saat ini, dengan banyaknya permasalahan di negeri kita sejak reformasi 1998, Indonesia adalah alat utama bagi jalur integrasi bangsa kita. Bahkan di Timor Timur, bekas provinsi kita yang telah diberikan status negara merdeka sejak tahun 2003 oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa, bahasa Indonesia tetap digunakan sebagai bahasa utama meskipun pemerintah yang penuh kebencian memberlakukan pembatasan. Bahasa Indonesia sudah mapan dan terkenal. Tidak hanya digunakan di wilayah Indonesia, tetapi ada juga yang digunakan secara umum di Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, dan Suriname meskipun tidak dinyatakan sebagai bahasa resmi. Sebagai pemimpin ASEAN, Indonesia secara resmi menggunakan bahasa Indonesia dalam KTT atau konferensi. Ini juga digunakan dalam banyak kesempatan internasional (Indonesia adalah anggota Organisasi Konferensi Islam dan mantan pemimpin OPEC-Organisasi Negara Pengekspor Minyak, selain menjadi anggota tidak tetap PBB dua kali. Dewan Keamanan). Lain kali penulis naskah dan produser West Wing harus bertanya pada Bill Gates dulu. Karena Microsoft bahkan memasukkan bahasa Indonesia ke dalam daftar bahasanya dan mempunyai antarmuka khusus bahasa Indonesia. Malu, tidak ada tanggapan dari pemerintah Indonesia yang tercatat. Mengenai episode drama TV ini, saya juga menemukan artikel dari koran berbahasa Inggris The Jakarta Post terbitan Indonesia berjudul “‘The West Wing’ melihat teka-teki bahasa Indonesia” oleh Antariksawan Jusuf dan Haryanto, tertanggal 28 Juli 2001 di bawah ini:
Beberapa detail pertunjukan mengungkapkan sedikit kurangnya pengetahuan tentang apa itu Indonesia. Misalnya, kemunculan penerjemah yang menyesatkan Minaldi dan juru masak Batak berbahasa Portugis terbuang percuma karena kesalahan budaya. Mengaku tidak ada bahasa seperti bahasa Indonesia karena orang Indonesia berbicara 583 bahasa berbeda, Minaldi membuktikan sebaliknya. Minaldi, yang mengaku bisa berbahasa Jawa, mengatakan juru masak dan ajudan presiden Bambang Sumahidjo (tentu saja orang Jawa) hanya berbicara bahasa Batak bersama. Lalu, di adegan sebenarnya, mereka bertiga bercakap-cakap dalam bahasa Indonesia.

Namun, penulis episode tersebut juga mengambil langkah berani dengan menggambarkan dugaan “praktik standar” diplomat Amerika dari rekan-rekan mereka dari negara berkembang dalam sebuah adegan di mana Ziegler mencaci Bambang tentang pemenjaraan temannya, seorang Prancis, di Indonesia karena berorganisasi. demonstrasi anti-pemerintah. Kemungkinan besar seorang clunker Indonesia datang ketika Ziegler menasihati pihak berwenang untuk mendorong pria itu “melewati perbatasan dan membiarkannya pergi”, yang tidak mungkin dilakukan di negara pulau itu kecuali pria itu ditahan di Kalimantan atau Irian Jaya.

The West Wing, tidak seperti banyak film Hollywood dan serial AS, film ini menampilkan orang Amerika sekali di pihak yang kalah. Tapi itu hanya fiksi. Sebenarnya ada beberapa fakta yang disalahpahami dalam episode drama TV ini. Saya akan membicarakannya nanti.