Mengenal File Controller Pada CodeIgniter

File Controller adalah jantung dari aplikasi yang akan kita bangun. File Controller ini akan menentukan bagaimana sebuah request HTTP harusnya ditangani. Sebuah Controller secara sederhananya adalah sebuah file class yang diberi nama tertentu sehingga nantinya namanya tersebut dapat dijadikan sebagai URL untuk memanggil Controller tersebut.

Perhatikan URL di bawah ini.

example.com/index.php/sms/

Pada contoh diatas, CodeIgniter akan bekerja mencari sebuah controller yang diberi nama sms.php dan mengeksekusinya. Jadi bisa dikatakan bahwa CodeIgniter akan mencocokkan nama Controller yang terdapat pada segment pertama URI, dan apabila nama tersebut sama dengan nama sebuah Controller, maka CodeIgniter akan mengeksekusinya.

Membuat Controller Sederhana

Sekarang mari kita coba untuk membuat sebuah Controller sederhana, agar kalian semakin mengenal file Controller pada CodeIgniter ini. Sebagai contoh kita akan membuat sebuah Controller yang kita akan kita beri nama sms.php, dan pada file tersebut buat kode berikut :

<?php
class Sms extends CI_Controller
{
    public function index()
    {
        echo "Hello World!";
    }
}
?>

Kemudian simpan file tersebut kedalam folder application/controllers. Sekarang silahkan buka file Controller yang baru saja kalian buat tersebut dengan membuka URL seperti di bawah ini:

example.com/index.php/sms/

Jika kalian melakukan semuanya dengan benar, maka seharunya di browser kalian akan ditampilakn tulisan “Hello World”.

Sebagai catatan, nama class harus diawali dengan sebuah huruf BESAR.

Kalian juga harus selalu memastikan bahwa Controller yang kalian buat harus extend kepada induk class controller sehingga dapat terhubung dengan semua function-function yang akan terdapat didalamnya.

Tentang Google Kalender

Google Kalender adalah salah satu layanan Google yang saya sukai. Saya telah melapisi 4 sub-kalender dan sekarang saya dapat melihat semuanya di satu tempat. Sub-kalender mempertahankan individualitasnya karena diberi kode warna.

Jika Anda menginginkan kalender super murah, seperti kalender gratis, untuk bisnis, maka ini adalah solusi yang bagus. Tapi, ketika kalender Google awalnya keluar, tidak ada cara bawaan untuk mempublikasikan kalender Anda ke HTML. Itu benar-benar mengecewakan. Anda biasanya membuat kalender jenis ini untuk dibagikan dengan orang lain.

Sejak itu, Google telah menyediakan kalender versi HTML. Itu sangat baik. Untuk mendapatkan versi HTML dari kalender Anda, buka “Manage calendar” dan kemudian klik nama kalender Anda, sekarang Anda akan menemukan tombol HTML untuk menerbitkan kalender Anda. Sekarang, klik “Configuration Tools” untuk menyalin HTML ke halaman web Anda. Solusi termudah untuk memasukkan ini ke dalam situs web Anda adalah dengan membuat tautan. Cukup salin HTML yang disediakan oleh Google dan salin ke tautan.

Orang yang terbiasa dengan jenis acara pengkodean warna mungkin menganggap ini menjengkelkan dan membingungkan. Aku menyukainya. Hal berikutnya yang saya perhatikan adalah bahwa kalender HTML tidak meneruskan sub-kalender ke tampilan kalender. Saya sangat ingin mendapatkan itu. Setelah rooting, ini adalah bagaimana saya memperbaikinya. Cal Man, seorang karyawan Google, menyuruh saya untuk menyisipkan beberapa baris src di iframe.

Sebelum saya melanjutkan, Anda perlu tahu bahwa saya menjatuhkan tanda kurung HTML dalam contoh ini. Itu adalah batasan dalam cara artikel ini diterbitkan. Jadi lihat konfigurasi Google untuk sintaks yang tepat. Yang perlu Anda lakukan adalah mendapatkan html untuk sub-kalender dan menempatkan src (setelah embed?, bukan src pertama!) di sebelah kalender Anda saat ini. Hasil akhirnya akan terlihat seperti ini:

<iframe src="https://calendar.google.com/calendar/embed?src=username%40gmail.com&ctz=Asia%2FJakarta" style="border: 0" width="800" height="600" frameborder="0" scrolling="no"></iframe>

Sekarang Anda dapat membagikan kalender Google Anda kepada dunia! Dan, Anda dapat menambahkan sebanyak mungkin sub-kalender yang Anda inginkan.

Ingatlah bahwa Anda telah membuat kalender Anda tersedia untuk umum. Jika Anda tidak ingin orang lain melihatnya, Anda tidak boleh melakukannya dengan cara ini. Orang dapat menemukan dengan mencari kalender Google untuk kalender yang tersedia untuk umum. Sekarang, setelah mengatakan itu, Anda dapat menambahkan fitur keren lainnya ke kalender Anda.

Cari kalender yang berhubungan dengan area topik kalender Anda. Anda akan kagum dengan apa yang ada di luar sana. Misalnya jika Anda adalah seorang penggemar sepak bola, Anda akan dengan mudah untuk menampilkan jadwal pertandingan tim favorit.

Perbedaan Antara Row, Result, & Result_array Pada CodeIgniter

Terdapat tiga metode yang memungkinkan kita untuk mengambil data dari database dalam CodeIgniter: row(), result(), dan result_array().

Namun, ada perbedaan bagaimana kita harus menuliskan kode untuk merepresentasikan nilai-nilai dengan metode ini, karena obyek array pada row() dan result() akan dikembalikan (return), tapi result_array() akan menampilkan sebuah array dari apa yang telah diminta di query.
Berikut adalah contoh khas bagaimana kita dapat meng-query tabel database untuk data:

// Query the DB
$this->db->where(‘id’, 123);
$query = $this->db->get(‘cust_billing’);

Kemudian potongan kode berikut ini menunjukkan tiga metode yang berbeda.

// Obtain results
$row1 = $query->row();
$row2 = $query->result();
$row3 = $query->result_array();

Dan seperti kode di bawah ini bila kita akan merepresentasikan nilai dari row(), result(), result_array()-nya:

echo $row1->name;

Atau….

echo $row2->name;

$row3 akan menjadi array, sehingga kita harus menggunakan metode berikut untuk merepresentasikan nilai-nilai:

echo $row3[‘name’];

Sekian.

Cascading Style Sheet

CSS atau cascading style sheet merupakan aturan untuk mengendalikan beberapa komponen dalam sebuah web sehingga akan lebih terstruktur dan seragam. CSS bukan merupakan bahasa pemograman.

Sama halnya styles dalam aplikasi pengolahan kata seperti Microsoft Word yang dapat mengatur beberapa style, misalnya heading, subbab, bodytext, footer, images, dan style lainnya untuk dapat digunakan bersama-sama dalam beberapa berkas (file). Pada umumnya CSS dipakai untuk memformat tampilan halaman web yang dibuat dengan bahasa HTML dan XHTML.

CSS dapat mengendalikan ukuran gambar, warna bagian tubuh pada teks, warna tabel, ukuran border, warna border, warna hyperlink, warna mouseover, spasi antar paragraf, spasi antar teks, margin kiri, kanan, atas, bawah, dan parameter lainnya. CSS adalah bahasa style sheet yang digunakan untuk mengatur tampilan dokumen. Dengan adanya CSS memungkinkan kita untuk menampilkan halaman yang sama dengan format yang berbeda.

Sejarah Singkat CSS

Nama CSS didapat dari fakta bahwa setiap deklarasi style yang berbeda dapat diletakkan secara berurutan, yang kemudian membentuk hubungan ayah-anak (parent-child) pada setiap style. CSS sendiri merupakan sebuah teknologi internet yang direkomendasikan oleh World Wide Web Consortium atau W3C pada tahun 1996. Setelah CSS distandarisasikan, Internet Explorer dan Netscape melepas peramban terbaru mereka yang telah sesuai atau paling tidak hampir mendekati dengan standar CSS.

Versi CSS

Untuk saat ini terdapat tiga versi CSS, yaitu CSS1, CSS2, dan CSS3. CSS1 dikembangkan berpusat pada pemformatan dokumen HTML, CSS2 dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan terhadap format dokumen agar bisa ditampilkan di printer, sedangkan CSS3 adalah versi terbaru dari CSS yang mampu melakukan banyak hal dalam desain website. CSS2 mendukung penentuan posisi konten, downloadable, huruf font, tampilan pada tabel, tata letak, dan media tipe untuk printer. Kehadiran versi CSS yang kedua diharapkan lebih baik dari versi pertama dan kedua. CSS3 juga dapat melakukan animasi pada halaman website, diantaranya animasi warna hingga animasi 3D. Dengan CSS3 desainer lebih dimudahkan dalam hal kompatibilitas websitenya pada smartphone dengan dukungan fitur baru yakni media query. Selain itu, banyak fitur baru pada CSS3 seperti: multiple background, border-radius, drop-shadow, border-image, CSS Math, dan CSS Object Model.

Contoh Penulisan CSS

Dalam dokumen CSS, sering dijumpai  kode sebagai berikut:

h1 {color: #F1F1F1;}

Bagian pertama sebelum tanda ‘{}’ dinamakan selector, sedangkan yang diapit oleh ‘{}’ disebut declaration yang terdiri dari dua unsur, yaitu property dan value. Selector dalam pernyataan di atas adalah h1, sedangkan color adalah property, dan #F1F1F1 adalah value.

Selain itu ada tiga metode penulisan CSS atribut, yaitu:

Inline CSS

CSS didefinisikan langsung pada tag HTML yang bersangkutan. Cara penulisannya cukup dengan menambahkan atribut style=”…” dalam tag HTML tersebut. Style hanya akan berlaku pada tag yang bersangkutan, dan tidak akan memengaruhi tag HTML yang lain.

Contoh penulisan CSS dengan metode Inline Style Sheet:

<html>

<head>
    <title>Contoh Inline CSS</title>
</head>

<body bgcolor="#FFFFFF">
    <p id="contoh1">
        Ini adalah contoh tag P tanpa diformat menggunakan CSS </p>

    <p id="contoh2" style="font-size:15px;">
        Tag P ini diformat dengan ukuran font 15 pixel </p>

    <p id="contoh3" style="font-size:20px; color:blue;">
        Tag P ini diformat dengan ukuran font 20 pixel, dan menggunakan warna biru </p>
</body>

</html>

Emedded CSS

CSS didefinisikan terlebih dahulu dalam tag <style> … </style> di atas tag <body>. Pada pendefinisian ini disebutkan atribut-atribut CSS yang akan digunakan untuk tag-tag HTML, yang selanjutnya dapat digunakan oleh tag HTML yang bersangkutan.

Contoh penggunaan CSS dengan metode Embedded Style Sheet:

<html>

<head>
    <title>Contoh Embedded CSS</title>
</head>
<style>
    body {
        background: #FFFFFF;
        color: #000000;
        margin-left: 10px;
    }
    
    h1 {
        font-size: 20px;
        color: #FF0000;
    }
    
    p {
        font-size: 14px;
        font-family: helvetica;
        font-weight: bold;
    }
</style>

<body>
    <h1 id="contoh1">Judul ini berukuran 20 pixel dengan warna merah </h1>
    <p id="contoh2">Tag p ini diformat dengan besar font 14 pixel dengan tipe font Helvetica dan font jenis bold </p>
    <p id="contoh3">Yang perlu diperhatikan juga bahwa body disini telah diformat dengan margin kiri 10 pixel dan warna background putih</p>
</body>

</html>

Sifat CSS

Ada dua sifat CSS yaitu internal dan eksternal. Jika internal yang dipilih, maka skrip itu dimasukkan secara langsung ke halaman website yang akan didesain. Kalau halaman web yang lain akan didesain dengan model yang sama, maka skrip CSS itu harus dimasukkan lagi ke dalam halaman web yang lain itu.

Sifat yang kedua adalah eksternal di mana skrip CSS dipisahkan dan diletakkan dalam berkas khusus. Nanti, cukup gunakan semacam link menuju berkas CSS itu jika halaman web yang didesain akan dibuat seperti model yang ada di skrip tersebut.

Fakta CSS

  • Didukung oleh kebanyakan peramban versi terbaru, tetapi tidak didukung oleh kebanyakan peramban lama.
  • Lebih fleksibel dalam penempatan posisi layout. Dalam layouting CSS, kita mengenal Z-Index untuk menempatkan objek dalam posisi yang sama.
  • Menjaga HTML dalam penggunaan tag yang minimal, hal ini berpengaruh terhadap ukuran berkas dan kecepatan pengunduhan.
  • Dapat menampilkan konten utama terlebih dahulu, sementara gambar dapat ditampilkan sesudahnya.
  • Penerjemahan CSS setiap peramban berbeda, tata letak akan berubah jika dilihat di berbagai peramban.
  • CSS adalah layouting masa depan dengan penggabungan bersama XHTML.